Menikahlah Dengan Cincin Yang Terbuat Dari Hatimu

Kamu keliru, dan semua orang lain keliru, bila berkata bahwa aku tak mencintaimu, manis. Benar dan adalah benar semata, jika aku memang mencintaimu. Benar, sungguh benar bilaku turut bersusah hati melihatmu jadi seorang penyedih. Dan adalah benar yang sungguh-sungguh benar, bilaku dengan rapuh dan kokohku selalu hendak memintamu percaya: jadikanlahku tongkat bila kamu rapuh.

Tetapi kita tinggal di dunia yang aneh. Dunia yang sudah di kapling dan disekat. Dunia yang terdiri dari tembok-tembok pemisah dan jurang-jurang pembeda. Tuhan telah menciptakan cinta yang sempurna. Dan manusia, dengan santun mengatas namakan asma Tuhan, untuk mengatur kehidupan cinta. Sebagaimana mereka mengatur tumbuhnya bayam di perpetakan lahan pertanian.

Cintaku kepadamu ditumbuhkan sendiri oleh Tuhanku. Dan, bila aku berkata; "aku tak bisa mencintaimu" ini karena dunialah yang membatasiku. Dalam norma, yang bahkan bisa jadi malaikat dan polisi pengawas, bahkan saat kita buang air besar atau onani sekalipun, bahkan ketika kita sedang merasa di ujung sunyi-ia-(dunia dan sistem nilai)giat nian menjadi hantu.

Tradisi menyebutkan:
Bila ada seorang pria mencintai wanita dan sebaliknya, dan apabila di antara keduanya memang telah tumbuh perasaan yang sama, maka sungguh ada baiknya orang-orang yang berpasangan itu kita sebut sebagai kekasih, suami istri, lingga dan yoni, terang dan gelap. Sejoli yang disatukan oleh karena cinta Tuhan.

Tetapi manisku, menjadi apa yang disebut kekasih, suami dan istri,  terang dan gelap, hanyalah sebuah hubungan yang bersyarat, yang memateraikan ikatan satu sama lain sampai ke dalan jiwa. Menjadi kekasih adalah sama artinya menginginkan sesuatu dari yang lain. Cinta yang diajarkan Tuhan sendiri, yang harus mencapai titik kosong dalam kepenuhan isinya, yang oleh karenanya tak punya pinta, mencapai titik "nothing" menjadi koyang dalam hubungan sepasabg kekasih menurut materai norma. Menjadi sepasang terang dan gelap hanya menjadi pemisah belaka. Selalu bersyarat.

Adakah cinta memerlukan janji, komitmem,sumpah, imandalam kawinan di mesjid atau di gereja, pengesahan di KUA..............IA tak pernah memerlukan apa-apa. Ia ada untuk dirinya saja. Tak perlu lagi ada cincin yang melingkar di jari manis. Tak ada mas kawin. Dengan begitulah, cinta bisa dirayakan. Sebab ia terlampau kuat untuk diteguhkan oleh sesuatu yang lain di luar dirinya

Maka yang lebih penting dari segala-galanya, menikahlah dengan cincin yang terbuat dari hatimu sendiri.

Kedatanganku di hidupmu bukanlah suatu kebetulan semata. Tuhan sendirilah yang mempertemukan kita.


Name:
Email address:
Comment:
  

Thursday, October 2, 2003 9:15 PM